Senin, 18 April 2016

Tugas 5

1. Defenisi
a.      Parfum
      Parfum adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b.      Maserasi
      Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan dengan cara merendam menggunakan pelarut yang sesuai.
c.      Refluks
      Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
D. Fermentasi
     Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa udara)

     2.     Tuliskan beberapa analisis Kimia Parfum:
     ·        Penetapan Kadar Alkohol metode Refraktometer
.    Isolasi/pembuatan parfum bunga durian
.    Pembuatan parfum benzil asetat

     3.      Jelaskan klasifikasi parfum berdasarkan konsetrasi  
            esensial oilnya:
·        Perfume
      Perfume' adalah jenis yang paling bagus dan mahal diantara semua produk wewangian lain. 'Perfume' juga dikenal dengan 'exctract' atau 'extrait perfume', yang mengandung 15 sampai 40% konsentrat.
·        Eau De Parfum
    Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah perfume.
·        Eau De Toillette
    Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai 6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
·        Eau De Cologne
    'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi. 

      4.      Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode produksi parfum:
1.      Alamiah (Isolasi)
·        Maserasi
·        Destilasi
·        Pengompresan
·        Ekstraksi
2.      Buatan (Sintesis)
·        Reaksi Refluks
·        Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
·        Penambahan alkohol dan zat aditif.

      5.      Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum dari                   bahan bunga mawar dan melati:
·        Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
·    Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing – masing botol
·        Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
·        Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
·        Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
·        Ukur hasil maserasi

      6.      Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum benzil                asetat:
·        Tahap pertama yakni sintesis benzil asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks selama 4 jam pada suhu 150̊ C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan dan dimasukkan ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat jenuh dimasukkan dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol sisa. Campuran dipisah antara fasa air dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fasa organik dimasukkan ke dalam labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu 220o C. Destilat dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog. Ester disaring dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
·   Tahap kedua yaitu formulasi parfum. Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL etanol absolut dan diwadahi ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap diujikan.
·       Tahap ketiga yaitu uji organoleptik parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30 orang responden dari berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang keharuman, ketajaman aroma, dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan skala 1-7.

     7.      Tuliskan prosedur pembuatan asam asetat secara aerob:
            Prosedur:
·        Air dari 10 buah kelapa tua,ditampung dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring dengan menggunakan kain.
·        Setelah disaring, tampung air kelapa ke stoples isis 10 liter.
·        Selanjutnya air buah kelapa diberi amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) sekitar 0,2 gram.
·        Selanjutnya stoples ditutup dengan kain dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan juga akan semakin baik.
·        Setelah 6 hari hasil fermentasi air buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama fermentasi dapat dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
·        Pada hasil fermentasi air buah kelapa yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan berlakohol. maka diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang masih bercampur.
·        Hasil fermentasi air buah kelapa yang didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan yang tertinggal dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap merupakan alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses pemanasan harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
·        Selanjutnya setelah proses pendidihan selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan panas, langsung dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung ditutup.
·        Jika ingin mengetahui kadar cuka dan alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.

     8.      Tuliskan 5 hal yang membedakan produksi asam asetat             secara aerob dan anaerob:
·        Secara Aerob :
1.      Bakteri Acetobacter
2.      Temperatur  < 37̊ C
3.      Membutuhkan Oksigen
4.      pH Netral
5.      Biaya Produksi Lebih Hemat
·        Secara Anaerob:
1.      Bakteri Clostridium
2.      Temperatur > 37̊ C
3.      Tidak Membutuhkan Oksigen
4.      pH < 7
5.      Biaya Produksi lebih mahal.